Bansos Sempat Tersendat Karena 'Tas Bantuan Presiden' Belum Tercetak, Haruskah?


Gaspol - Paket bantuan sembako dari pemerintah pusat untuk warga terdampak wabah virus corona atau Covid-19 diakui oleh Menteri Sosial Juliari Batubara, sempat tersendat. Persoalannya kata dia, lantaran tas yang digunakan kehabisan.

Paket sembako sudah tersedia. Namun, tas yang harusnya digunakan untuk menampung paket itu, kehabisan. Tas itu bertuliskan 'Bantuan Presiden RI' berwarna merah dan putih.

Di atasnya, ada logo Presiden Republik Indonesia. Di bawah tulisan 'Bantuan Presiden RI' juga ada tulisan 'Bersama Lawan Covid-19'. Lalu, ada enam imbauan pada tas itu sebagai protokol kesehatan, dan di paling bawah terdapat logo Kementerian Sosial.


"Awalnya ya karena ternyata pemasok-pemasok sebelumnya kesulitan bahan baku yang harus import. Sekarang supply kantong sudah lancar," kata Juliari, Kamis 30 April 2020.

Seperti diketahui, pemerintah pusat dalam membantu warga terdampak, memberikan paket bantuan sembako dengan nominal Rp600 ribu dalam tiga bulan. Paket-paket itu dibagikan dua kali sebulan.

Untuk warga DKI Jakarta, ada sebanyak 1,2 juta yang memperoleh bantuan sebagai terdampak Covid-19. Menyusul kemudian warga di Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Untuk tas 'Bantuan Presiden RI' itu, menurut politisi PDI Perjuangan itu kini sudah tersedia lagi.

"Sebagai info, Sritex kami ajak kerja sama tidak dari awal. Mereka baru supply kantong sejak hari Rabu lalu," katanya.[vivanews]

Subscribe to receive free email updates:

Data Covid-19 Update