Inspirasi Milenial, 7 Kutipan RA Kartini Ini Patut Kita Renungkan

Inspirasi Milenial, 7 Kutipan RA Kartini Ini Patut Kita Renungkan

Gaspol - Tanggal 21 April dirayakan sebagai Hari Kartini. Bukan tanpa alasan, mengapa ia begitu dihargai di tanah air. Raden Ajeng Kartini begitu berjasa bagi Indonesia hingga hari lahirnya diperingati secara nasional sebagai Hari Kartini.

Selama ini sosok Kartini dikenal sebagai pejuang emansipasi wanita. Perjuangannya untuk menyamakan derajat wanita Indonesia bisa kita nikmati saat ini.

Tak cuma itu, RA Kartini yang juga suka menulis ternyata memiliki kutipan yang maknanya tak pernah luntur termakan waktu. Bagi kaum milenial, yuk kita simak lagi 7 kutipan RA Kartini yang diambil dari berbagai sumber.

Habis gelap, terbitlah terang

Ini adalah kutipan paling fenomenal sekaligus kutipan paling populer dari RA Kartini yang masih relevan dizaman modern seperti sekarang ini.

"Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus-menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam."

Hati-hati dengan sikap

"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu–satunya hal yang benar–benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."

Tentang mimpi

"Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam."

Perihal wawasan

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya."

Semboyan Kartini

'Aku mau!' Dua patah kata yang ringkas itu sudah beberapa kali mendukung dan membawa aku melintasi gunung keberatan dan kesusahan. Kata 'Aku tiada dapat!' melenyapkan rasa berani."

Prinsip kehidupan

"Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan-angan muda mati, kadang-kadang timbullah angan–angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah."

Tentang cinta

"Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti."[suara]

Subscribe to receive free email updates:

Data Covid-19 Update