Heboh, Video Keluarga PDP Protes Disogok Pihak Rumah Sakit

Heboh, Video Keluarga PDP Protes Disogok Pihak Rumah Sakit

Gaspol - Sebuah video viral di media sosial yang menggambarkan tindakan protes di depan Rumah Sakit yang dilakukan warga di Manado, Sulawesi Utara. Dalam video tersebut dijelaskan bahwa pihak rumah sakit di Manado itu, melakukan ‘sogok’ terhadap keluarga Pasien Dalam Pemantauan (PDP).

Dalam keterangan video yang diunggah @makassar_iinfo ditulis pihak rumah sakit memberikan uang insentif pengurusan jenazah. Dalam unggahan tersebut terdapat  tiga video yang dibagikan. Terlihat pada video pertama, keluarga pasien PDP yang menggunakan baju putih tersebut nampak mengungkapkan kata 50. Suara dari pria itu nampak tidak begitu jelas lantaran suara dari masyarakat yang juga memadati tempat tersebut.

"... 50," ungkap pria tersebut.

Lihat postingan ini di Instagram

Viral Keluarga PDP di Manado Mengaku ‘Disogok' Pihak Rumah Sakit Bilang Uang Insentif Pengurusan Jenazah ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ . Direktur Utama (Dirut) RS Pancaran Kasih dr Frangky Kambey, akhirnya angkat bicara. . Kambey menegaskan, isu menawarkan uang sogok kepada keluarga pasien, tidak benar. “Saya atas nama direksi dan seluruh karyawan RS GMIM Pancaran Kasih, turut berbelasungkawa atas kepergian almarum yang meninggal di rumah sakit kami siang tadi (kemarin, red),” katanya. . Lanjutnya, setiap pasien yang masuk RS, baik ODP, PDP, dan positif Covid-19, langsung dinotifikasi ke Gugus Tugas Kota Manado. Apabila pasien meninggal, juga diberi tahu ke Gugus Tugas. Ada protokol yang dilakukan jika pasien meninggal. Yakni protokol jenazah, karena situasi wabah. . “Di RS kami, yang meninggal ada pasien yang beragama Kristen Protestan, Katolik, Muslim, Budha, dan Hindu. Masing-masing ada penanganan sesuai agamanya. Kebetulan pasien ini beragama Muslim. Jadi kami menggunakan fatwa MUI nomor 18 tahun 2020 tentang pengurusan jenazah muslim yang terinfeksi Covid-19,” jelasnya. . Di pasal 7 katanya, disebutkan jenazah bisa dimandikan, dikafani, dan disalatkan oleh pemuka agama yang beragama muslim. . “Di kami ada kebijakan, karena ini bukan yang pertama, biasanya kami memberikan insentif kepada yang memandikan, mengkafani, dan mensalatkan jenazah. Mengingat mereka menanggung resiko yang besar, dalam hal ini tertular, maka harus menggunakan APD level 3. Biasanya kami berikan insentif sebesar Rp 500 ribu per orang,” ungkapnya. . Lanjut Kambey, kebetulan yang terjadi adalah yang memandikan, mengkafankan dan mensalatkan hanya satu orang, biasanya tiga. Sehingga petugas RS melaporkan, ada dua insentif yang tertinggal. Sehingga dia menginstruksikan, berikan saja ke siapa saja yang disitu. Kebetulan yang ada di situ keluarga. . “Menurut petugas, keluarga tidak menerima. Jadi sebenarnya ada kesalahpahaman. Kalaupun kami salah, kami minta maaf. Tapi dari lubuk hati yang terdalam, kami hanya menjalankan kebijakan. Misalnya pun kalau diterima, anggaplah itu sebagai ungkapan belasungkawa kami, bukan seperti yang diisukan bahwa kami menyogok." . Artikel : manadopost

Sebuah kiriman dibagikan oleh OFFICIAL MAKASSAR INFO (@makassar_iinfo) pada


Setelah itu nampak dari video itu, pria tersebut bersama massa yang berada di rumah sakit mencoba menerobos masuk ke dalam rumah sakit. Namun sempat dihadang oleh petugas kepolisian. 

Dalam video kedua telihat pria berpakaian putih sebelumnya berhasil masuk dan mencoba membuka pintu kamar tempat jenazah tersebut berada. Seorang terdengar mengungkapkan untuk mendobrak pintu yang terkunci dari dalam tersebut.

"Dobrak saja," kata seseorang dalam video itu.

Tidak lama pintu tersebut dibuka paksa dan akhirnya terbuka. Dari video itu terlihat jenazah berkain kafan itu kemudian diangkut bersama-sama keluar rumah sakit. Terlihat banyak orang yang ikut membawa jenazah tersebut. 

Sontak saja unggahan tersebut menuai banyak reaksi dari netizen. Beberapa netizen marah dengan tindakan rumah sakit tersebut.

"Sudah ketahuan salah nyogok malah ngeles dengan alasan intensif. Gue lebih percaya keluarga pasien dibanding rumah sakit/pemerintah yang menangani covid," komentar netizen.

"Kalau sudah ketauan kedoknya pasti ujungnya minta maaf," komentar netizen.

"Udah ketahuan baru buat pembelaan," komentar lainnya.

"Hah? Insntif pengurusan jenazah? Aku baru tau, hmm yang sakit masuk angin atau berakx bisa dibilang corona x ya," komentar yang lainnya.[vivanews]

Subscribe to receive free email updates:

Data Covid-19 Update