Lagi, ABK WNI Meninggal di Kapal China

Lagi, ABK WNI Meninggal di Kapal China

Gaspol - Komandan Lantamal IV Tanjungpinang Laksamana Pertama TNI Indarto Budiarto membeberkan bagaimana pihaknya mengamankan dua kapal berbendera China yang mengangkut 22 pekerja WNI, yang mana satu WNI tewas dan ditemukan dalam freezer.

Indarto Budiarto mengatakan kasus ini terungkap dari informasi pihak keluarga yang mengaku kerap mendapatkan laporan dari korban tentang tindak kekerasan yaang terjadi di kapal tersebut.

"Hingga akhirnya kami mendapatkan informasi dari tindak kekerasan tersebut menimbulkan satu korban hingga meninggal dunia," kata Indarto saat konferensi pers di Dermaga Lanal Batam, Rabu (8/7/2020).

Dikejar, nyaris gagal ditangkap

Indarto mengatakan dari informasi tersebut, tim gabungan kemudian melakukan pencarian dan pelacakan.

Hingga akhirnya diketahui keberadaan kedua kapal berbendera China tersebut di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepri.

Akhirnya tim gabungan melakukan pengejaran kepada kedua kapal tersebut, Lu Huang Yuan Yu 117 dan 118.

"Kapal Lu Huang Yuan Yu 117 berbendera China ini nyaris gagal ditangkap karena nyaris masuk perairan Singapura, namun berkap kesigapan tim gabungan akhirnya berhasil dilumpuhkan," jelas Indarto.

"Dari keterangan keluarga, korban sudah tidak bisa dihubungi sejak tanggal 29 Juni 2020 lalu," ungkap Indarto.

Praktik human trafficking

Lebih jauh Indarto mengatakan kedua kapal yang diketahui kapal pencari cumi-cumi ini, terindikasi telah ada terjadi human trafficking atau perdagangan orang.

Dan untuk selanjutnya kasus ini akan didalami pihak kepolisian, dalam hal ini Polda Kepri.

"Jadi nantinya kasus ini akan diambil alih oleh Polda Kepri," pungkas Indarto.[kompas]

Subscribe to receive free email updates:

Data Covid-19 Update