5 Fakta di Balik Mundurnya Presiden Xiaomi Lei Jun



Kabar mengejutkan datang dari Xiaomi. Lei Jun, selaku salah satu pendiri Xiaomi mundur dari jabatannya sebagai presiden perusahaan.

Mundurnya Jun dari posisi presiden ini kemudian membuka beberapa hal menarik untuk disorot dari reshuffle struktur organisasi ini. Diketahui Jun memang mengumumkan hal ini melalui surat kepada beberapa karyawannya.

Xiaomi pun mengalami perubahan struktur kepemimpinan yang cukup masif. Apa sajakah?

1. Presiden Xiaomi dipegang bos Redmi


Kalau kalian mengikuti perkembangan Xiaomi, pasti sudah gak asing mendengar nama Lu Weibing. Dia adalah General Manager of Redmi, brand spin-off dari Xiaomi.

Weibing harus meninggalkan posisinya sebagai bos Redmi karena dia telah ditunjuk sebagai pengganti Jun.

Sekadar diketahui, Weibing telah mengarungi industri teknologi lebih dari 20 tahun. Lulusan Tsinghua University dan Cheung Kong Graduate School of Business ini dulunya pernah menjabat sebagai presiden perusahaan ponsel pintar asal China lain, yaitu Gionee.

2. Setelah jadi presiden Xiaomi, Jun mau ngapain?


Meski dia sudah tak lagi menjabat jadi presiden, Jun tetap akan menduduki posisi chairman perusahaan

3. Pendiri Xiaomi satunya lagi resign


Xiaomi didirikan gak cuma oleh Jun. Ada salah satu co-founder perusahaan bernama Li Wanqiang.

Nah, Wanqiang selama ini memimpin strategi brand dan pemasaran Xiaomi, namun sejak reshuffle struktur ini, Wanqiang memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Belum diketahui apa alasan Wanqiang angkat kaki dari Xiaomi.

Baca juga: Daftar Ponsel dengan Kamera Terbaik di 2019

4. Pangsa pasar Xiaomi anjlok


Mengutip Tech in Asia, reshuffle ini dilakukan karena penurunan pangsa pasar Xiaomi sejak perusahaan dipimpin oleh Jun pada Mei lalu.

Xiaomi tercatat mengalami penurunan penjualan ponsel year-on-year sebanyak 7,8 persen.

5. ‘Digempur’ Huawei?


Dari riset Canalys, pangsa pasar Xiaomi di China disebut juga turun menjadi 9 persen pada kuartal ketiga. Padahal di tahun sebelumnya pada kuartal yang sama, pangsa pasar Xiaomi berada di angka 13,1 persen.

Di tengah lesunya Xiaomi, brand pesaingnya, Huawei justru mengalami peningkatan pangsa pasar menjadi 42,4 persen, setelah di tahun sebelumnya ‘cuma’ 24,9 persen.

Meski begitu, kabarnya Xiaomi akan terus memaksimalkan penjualan di ranah global, karena bisnis internasional perusahaan ini tetap kuat untuk pasar Barat.

Masih dari Canalys, Xiaomi menempati posisi pertama dan keempat di Eropa Barat untuk kategori shipment (pengapalan produk) dan pertumbuhan year-on-year yang mencapai 91 persen. (uz)

Subscribe to receive free email updates:

Data Covid-19 Update