Gak Mau Dianggap Gak Bisa Kerja, Risma Berencana Beli Mobil PCR Sendiri

Gak Mau Dianggap Gak Bisa Kerja, Risma Berencana Beli Mobil PCR Sendiri



Gaspol - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, berencana membeli mobil yang mampu melakukan tes swab virus corona (Covid-19) dan memiliki laboratorium polymerase chain reaction (PCR). Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana.

Whisnu mengatakan itu menanggapi dua mobil PCR bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dialihkan Pemprov Jatim dari Surabaya ke Lamongan dan Tulungagung.

"Nanti saya usulkan ke Bu Wali Kota (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) untuk beli sendiri. Kita bisa kok," ujar Whisnu di Surabaya mengutip Antara, Minggu (31/5).

Whisnu masih belum merinci kapan akan merealisasikan hal tersebut. Jumlah mobil yang akan dibeli pun belum dia paparkan.

Whisnu hanya menjelaskan bahwa kini sudah tak ada lagi yang perlu diperdebatkan ihwal polemik mobil bantuan dari BNPB. Menurutnya, meski tidak dipakai oleh Pemkot Surabaya, mobil tersebut tetap digunakan Pemprov Jatim untuk kepentingan masyarakat secara umum.

"Tapi memang perlu koordinasi yang lebih intensif. Apa susahnya ketika mobil dalam perjalanan konfirmasi dulu ke pemkot kalau akan dipakai di tempat lain, jangan mobil tiba-tiba dibelokkan," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini marah karena 2 mobil yang mampu melakukan tes swab bantuan dari BNPB dibawa ke Tulungagung dan Lamongan oleh Gugus Tugas Covid-19 Jawa Timur. Risma merasa berhak menggunakan mobil tersebut untuk warga Surabaya.

"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu," kata Risma sambil menunjukkan chat dengan Doni di Surabaya, Jumat (29/5) seperti dilansir CNN Indonesia TV.

Akan tetapi, Gugus Tugas Covid-19 Jatim mengaku telah lebih dulu mengirim surat kepada BNPB untuk meminta bantuan, yakni pada 11 Mei lalu. Sementara Pemkot Surabaya baru mengirim surat kepada Gugus Tugas Covid-19 Jatim ihwal mobil yang mampu tes virus corona pada 22 Mei.


Kasus Surabaya Tertinggi

Kasus positif virus corona di Surabaya Raya, yang mencakup Surabaya, Sidoarjo dan Gresik masih tertinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Timur per Sabtu (30/5).

Jumlah kasus positif di Surabaya ada 2.495 orang, diikuti Sidoarjo dengan 632 orang dan Gresik 163 orang. Berkenaan dengan hal itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat untuk terus waspada dan mematuhi protokol kesehatan.

"Berdasarkan data yang masuk hingga hari ini pukul 17.00 WIB, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik masih tertinggi," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu malam (30/5).

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga meminta agar penanganan corona di Jawa Timur diberi perhatian lebih. Sejauh ini, peningkatan jumlah kasus di Jatim sudah setara dengan DKI Jakarta.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur juga menyatakan bahwa Surabaya bisa menjadi seperti Kota Wuhan di China. Diketahui, Wuhan merupakan tempat virus corona pertama kali menyebar.

Pasalnya sebesar 65 persen pasien Covid-19 di Jatim, disumbang oleh tiga daerah yakni Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.

"65 persen Covid-19 ada di Surabaya Raya, ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan," kata Joni, di Surabaya, Rabu (27/5).[cnnindonesia]

Subscribe to receive free email updates:

Data Covid-19 Update