DPR Pertanyakan Hibah Rp20 M Nadiem ke Sampoerna-Tanoto Foundation
Baca juga: Sindir Aksi Demo RUU HIP, Hasto: Dulu Bung Karno-Hatta Baca Dulu Baru Bertindak, Sekarang Demo Baru Baca
"Kami melibatkan lembaga independen [untuk seleksi proposal pelatihan], yaitu Smeru Research Institute. Penentuan ormas yang lolos dilakukan di mana Kemendikbud tidak intervensi," katanya melalui konferensi video.
Ia menegaskan pihaknya juga sangat berhati-hati dalam menjalankan program ini karena melibatkan uang negara hingga ratusan miliar. Untuk itu, ia menekankan seleksi dilakukan secara objektif tanpa memandang asal organisasi.
"Dalam konteks implementasinya nanti juga sama. Keterlibatan Itjen dan juga organisasi yang nanti kita libatkan, seperti KPK juga penting untuk memastikan dana yang diberikan untuk peningkatan kualitas pendidikan," kata Iwan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menganggarkan hingga Rp595 miliar untuk program Organisasi Penggerak. Sejauh ini jumlah peserta yang lolos seleksi evaluasi ada 183 organisasi.
Pelatihan ini ditargetkan untuk menunjang kemampuan literasi dan numerasi guru serta kepala sekolah. Literasi dan numerasi adalah salah dua aspek yang ditekankan dalam asesmen kompetensi dan survei karakter yang menjadi pengganti ujian nasional (UN).
Respons Tanoto Foundation
Menanggapi hal ini Communications Director Tanoto Foundation, Haviez Gautama mengatakan Tanoto Foundation dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menjadi salah satu pelaksana Program Organisasi Penggerak (POP).
"Proses seleksi dilakukan terhadap 324 proposal dari 260 ormas, di mana terpilih 183 proposal dari 156 ormas," kata Haviez dalam keterangan tertulisnya.
Melalui Program PINTAR Penggerak, Tanoto Foundation menurutnya akan bekerja untuk membangun 260 Sekolah Penggerak. Sekolah itu terdiri dari 160 Sekolah Dasar dan 100 Sekolah Menengah Pertama yang merupakan sekolah rintisan di empat kabupaten.
Baca juga: Jokowi Resmi Bubarkan 18 Lembaga, Tidak Ada BPIP
Terkait dengan hal ini, Tanoto Foundation siap menginvestasikan sumber daya senilai lebih dari Rp50 miliar dalam Program PINTAR Penggerak selama 2020-2022.
"Tanoto Foundation bukan CSR karena tidak menggunakan dana operasional perusahaan dan dikelola secara independen dan terpisah dari kegiatan bisnis," kata dia.
CNNIndonesia.com masih berupaya menghubungi Sampoerna Foundation untuk memberikan klarifikasi terkait penerimaan dana hibah organisasi penggerak ini.[CNNIndonesia]